digdayabook.com, Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo (21/7/24) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro atas nama Muhammad Yusuf Ferdianto melakukan program kerja pelatihan budidaya tanaman bayam secara microgreens.
Microgreens merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, melainkan memanfaatkan air saja, dan dapat dipanen lebih cepat, sekitar 1-2 minggu setelah semai. Teknik ini tidak memerlukan lahan yang luas seperti pertanian umumnya. Pelatihan ini dilakukan atas dasar kurangnya penerapan urban farming dan adanya penderita stunting di Desa Gadingan. Oleh karena itu, mahasiswa melihat adanya peluang untuk memanfaatkan hal tersebut dengan budidaya tanaman bayam secara microgreens.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mensosialisasikan mengenai microgreens, pembagian leaflet, dan demonstrasi langsung mengenai langkah teknik menanam secara microgreens.
Langkah budidaya microgreens terdiri dari beberapa tahap, yaitu mulai dari persiapan alat dan bahan seperti nampan, benih, dan rockwool sebagai media semai. Selanjutnya, penyemaian benih, perawatan, dan pemanenan. Saat dilakukan kegiatan, mahasiswa terlebih dahulu menjelaskan terkait materi microgreens yang sudah tertera di leaflet, alat dan bahan yang diperlukan, mendemonstrasikan cara penyemaian, perawatan, pemanenan, hingga pasca panen.
Pemilihan tanaman bayam bukan tanpa alasan untuk disosialisasikan, karena tanaman bayam merupakan salah satu rekomendasi tanaman yang sangat cocok bagi pemula yang ingin terjun dalam dunia microgreens. Selain itu, tanaman bayam memiliki beragam manfaat seperti mengandung kalium, antioksidan, betakaroten, dan protein yang cukup tinggi yang sekiranya dapat menjadi upaya untuk mencegah peningkatan stunting apabila dikonsumsi secara konsisten.
Dengan adanya program kerja pelatihan budidaya tanaman bayam secara microgreens, diharapkan dapat menjadi terobosan bagi warga setempat untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada sebagai upaya penerapan urban farming dan pencegahan peningkatan stunting di Desa Gadingan.
Penulis: Muhammad Yusuf Ferdianto (Agroekoteknologi, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro)
Ed: Mimin Aya
Posting Komentar