digdayabook.com, Desa Bawak, Klaten 23 Juli 2024 - Sampah organik merupakan penghasil sampah terbanyak di Indonesia, khususnya sampah organik dari rumah tangga. Masalah sampah organik rumah tangga telah menjadi isu global yang mendesak. Penguraian sampah organik hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama seperti di Desa Bawak. Sampah sendiri dapat menyebabkan bencana dan penyakit. Salah satu solusi efektif yang bisa diterapkan di tingkat rumah tangga adalah pembuatan Eco Enzyme. Eco Enzyme adalah solusi alami yang dihasilkan dari proses fermentasi sampah organik dengan gula dan air, yang bermanfaat dalam mengurangi sampah dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan.
Atikah Afifa Shalsabilah, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2024 dari jurusan Kimia, menjalankan program kerja berupa edukasi dan pelatihan pembuatan Eco Enzyme dari sampah organik rumah tangga, khususnya buah dan sayur, kepada ibu-ibu PKK RW 06 Desa Bawak. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah organik, mengajarkan cara pembuatan Eco Enzyme secara praktis, dan menyebarluaskan manfaat penggunaan Eco Enzyme dalam kehidupan sehari-hari.
Program kerja ini dilakukan di salah satu rumah tempat perkumpulan ibu-ibu PKK Desa Bawak RW 06 pada hari Selasa, 23 Juli 2024. Program kerja ini dilaksanakan dengan pengenalan informasi umum seputar Eco Enzyme, dari manfaat dan nilai jual produk kepada ibu-ibu PKK RW 06 Desa Bawak. Selanjutnya, dilakukan praktik langsung pembuatan Eco Enzyme dari limbah organik berupa sayuran dan buah-buahan, dengan diberikan pula selebaran yang berisi informasi prosedur pembuatan dan penggunaan produk Eco Enzyme. Selain itu, terdapat pula poster yang memuat informasi terkait Eco Enzyme pada saat program kerja dilaksanakan. Melalui hal tersebut, diharapkan ibu-ibu PKK RW 06 Desa Bawak dapat melakukan pembuatan Eco Enzyme secara mandiri.
Pembuatan Eco Enzyme sangat mudah dan dapat dilakukan di rumah. Langkah pembuatan Eco Enzyme ialah dengan menyiapkan wadah dengan ukuran secukupnya yang nantinya akan ditambahkan air hingga terisi 60% pada wadah tersebut. Selanjutnya, dilakukan penambahan gula/molase yang telah dihaluskan. Kemudian, tambahkan sampah organik dapur berupa sayuran dan buah-buahan dengan perbandingan (1:3). Lalu, simpan di suhu ruang dan tutup rapat selama 3 bulan. Buka tutup setiap hari di minggu pertama, selanjutnya 2-3 hari sekali setiap minggu, dan aduk pada hari ke-7 dan ke-30. Setelah 3 bulan, saring hasil Eco Enzyme dan pindahkan cairan ke dalam wadah/botol bersih. Sedangkan, untuk ampas dapat dijadikan sebagai pupuk padat organik atau dikeringkan sebagai pengharum ruangan.
Pemanfaatan Eco Enzyme yaitu dapat digunakan sebagai detergen pakaian, sabun pembersih (lantai, piring, furnitur, kaca), sebagai pestisida, dan pembersih sayur dan buah. Berdasarkan banyaknya manfaat penggunaan Eco Enzyme tersebut, membuat ibu-ibu PKK RW 06 Desa Bawak antusias dan tertarik mencoba membuat Eco Enzyme di rumah. Selain itu, adanya program kerja ini dapat mengurangi pembakaran sampah dalam mengelola sampah di Desa Bawak.
Penulis: Atikah Afifa Shalsabilah
Ed: Mimin Aya
Posting Komentar