digdayabook.com,Desa Bawak, Klaten (06 Juli 2024) - Penumpukan sampah plastik telah menjadi masalah global yang mendesak dalam beberapa dekade terakhir karena produksi plastik global meningkat secara signifikan. Namun, hanya sebagian kecil yang dapat didaur ulang. Akibatnya, banyak sampah plastik berakhir di lautan, sungai, dan lingkungan alam lainnya, menyebabkan kerusakan ekosistem yang serius. Di Desa Bawak, penguraian sampah anorganik masih menjadi permasalahan utama dan cara mengatasinya saat ini melalui pembakaran sampah. Di tengah permasalahan sampah anorganik yang semakin mendesak, inisiatif untuk mengelola dan mendaur ulang limbah menjadi sangat penting. Salah satu solusi yang tengah mendapatkan perhatian adalah pembuatan Ecobricks. Ecobricks adalah metode inovatif yang mengubah sampah anorganik menjadi bahan bangunan yang berguna. Edukasi mengenai pembuatan Ecobricks tidak hanya penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan sampah, tetapi juga untuk memberikan alternatif yang ramah lingkungan dalam membangun infrastruktur.
Dalam rangka melakukan pemanfaatan limbah plastik menjadi barang yang bernilai, Atikah Afifa Shalsabilah, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2024 dari jurusan Kimia, menjalankan program kerja berupa edukasi dan pelatihan pembuatan Ecobricks dari sampah anorganik dengan target sasarannya adalah ibu-ibu PKK RW 09 Desa Bawak. Ecobricks adalah botol plastik yang diisi padat dengan sampah anorganik non-biodegradable, seperti plastik kemasan dan limbah rumah tangga. Tujuannya adalah untuk mengubah sampah yang sulit terurai menjadi material yang dapat digunakan kembali dalam konstruksi dan desain. Proses ini melibatkan beberapa langkah, dari pengumpulan dan pemilahan sampah hingga pengisian botol plastik dan penggunaan Ecobricks dalam proyek-proyek konstruksi.
Program kerja ini dilakukan di Balai Pertemuan RW 09 Desa Bawak pada hari Selasa, 06 Agustus 2024. Program kerja ini dilaksanakan dengan pengenalan informasi umum seputar Ecobricks, dari manfaat dan nilai jual produk kepada ibu-ibu PKK RW 09 Desa Bawak. Selanjutnya, dilakukan praktik langsung pembuatan Ecobricks dari limbah anorganik berupa plastik, botol plastik, kertas, dan sebagainya, dengan ditampilkan pula power point yang berisi informasi prosedur pembuatan dan penggunaan produk Ecobricks. Selain itu, terdapat pula poster yang memuat informasi terkait Ecobricks pada saat program kerja dilaksanakan. Melalui hal tersebut, diharapkan ibu-ibu PKK RW 09 Desa Bawak dapat melakukan pembuatan Ecobricks secara mandiri.
Pembuatan Ecobricks membutuhkan sampah seperti plastik, botol plastik, kertas, dan sebagainya. Pemanfaatan Ecobricks di antaranya adalah sebagai meja, kursi, dinding taman, tempat tanaman, dan hiasan menarik lainnya. Pembuatan Ecobricks sangat mudah dan dapat dilakukan di rumah. Langkah pembuatan Ecobricks adalah dengan 3M yaitu mengumpulkan, mencuci, dan memotong sampah tersebut menjadi ukuran kecil. Selanjutnya, siapkan botol plastik bekas, lalu isi sampah hingga memadat dengan bantuan kayu panjang untuk memadatkannya. Jika botol sudah terisi penuh, tutup kembali botol tersebut dan Ecobricks siap digunakan. Ulangilah langkah-langkah di atas secukupnya hingga mendapatkan jumlah botol yang sesuai dengan kebutuhan.
Posting Komentar