Menggalakkan Berpikir Kritis dalam Kehidupan Sehari-hari




Munzir Musyaffa

UIN Walisongo Semarang

            Berpikir kritis, terlihat tidaklah begitu asing di mata orang awam. Namun, timbul pertanyaan apasih bedanya berpikir kritis dengan berpikir biasa. Apakah semua orang harus menerapkan pemikiran yang kritis di kehidupan sehari-harinya? Bagaimana cara untuk menerapkannya?

            Berpikir kritis dapat diartikan sebagai tingkat lanjut dalam pemikiran suatu hal, maksudnya ialah kemampuan untuk menafsirkan dan menilai suatu informasi. Dalam hal tersebut diperlukan pemikiran yang logis serta mencakup kemampuan membandingkan, mengklarifikasi, menghubungkan sebab-akibat, mendeskripsikan pola, serta membuat analogi. Dapat diketahui bahwa berpikir kritis tidak sama dengan berdebat atau mengkritisi orang lain. Intinya pemikiran yang kritis itu bersifat netral, imparsial, dan tidak emosional.

            Lantas, apa tujuan dari seseorang memiliki pemikiran yang kritis? Dari paparan di atas dapat dipahami tujuan dari pemikiran kritis ada lah untuk memberikan solusi atau jalan keluar dari suatu permasalahan, tidak hanya mengkritisi suatu argumen namun juga dengan memberikan argumen jelas yang dapat dipertanggungjawabkan.

Untuk itu maka setiap orang harus mengalakkan sikap pemikiran yang kritis. Sebagai langkah awalnya, seseorang harus memiliki pengetahuan tentang suatu perihal yang akan dibahas.  Banyak cara agar seseorang memiliki pengetahuan lebih mendalam seperti memperbanyak membaca, mendengarkan, ikut dalam kegiatan diskusi. Nah, dalam diskusi tersebut seorang yang memiliki pemikiran kritis akan memberikan argumennya sendiri atau setuju terhadap argumen orang lain yang paling dianggap efektif. Pengambilan keputusan dalam sebuah diskusi tidaklah perlu terburu-buru, setiap keputusan pasti memiliki sebab dan akibatnya. Setiap orang harus memikirkan suatu solusi secara rasional.  

Adanya sikap pemikiran kritis pada diri seseorang dapat meningkatkan value dalam dirinya. Seseorang akan terlihat lebih bijaksana dan dapat diandalkan, mereka dapat memutuskan suatu masalah dengan berbagai perspektif. Sebagai contoh, seorang pengacara yang harus memenangkan kliennya di dalam persidangan, selain mengumpulkan data-data yang menguatkan kliennya ia juga harus mempersiapkan jawaban atas kemungkinan pertanyaan yang akan dilontorkan dari kubu lain. Nah, cara seorang pengacara tersebut dalam menebak kemungkinan-kemungkinan pertanyaan tersebut dengan memposisikan diri sebagai pengacara pihak lawan, dengan begitu akan memudahkannya dalam melakukan analisisnya.

Selain dengan menggunakan perspektif lain ada langkah lain yang sama pentingnya yaitu berpikir secara rasional. Berpikir secara rasional dapat dipahami dengan masuk akal, maksudnya setiap penyataan ataupun pertanyaan yang dilontarkan harus memiliki sistematis logikanya, seperti sebab dan akibat, alasan yang kuat, dan nyata halnya. Sikap berpikir secara rasional memang harus dilatih sejak dini agar persoalan-persoalan yang dihadapai dapat diselesaikan dengan baik. Sebagai seorang pelajar ini merupakan suatu yang wajib ada pada dirinya, ketika ia ingin bertanya ataupun menjawab sebuah persoalan, yang paling penting ialah masuk akal dan dapat dipahami oleh lawan bicara.

Dengan menerpkan sikap-sikap tersebut di kehidupan sehari-hari, maka sikap kritisnya akan terus tumbuh yang kelama-lamaan akan terbiasa berpikir kritis. Ada beberapa manfaat dengan adanya pemikiran kritis:

a.       Dapat mengambil keputusan yang baik

Hal ini  sangat penting dikarenakan seseorang yang dapat mengambil keputusan dengan bijak sangat dibutuhkan di dalam segala lingkup masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan.

b.      Pemahaman yang mendalam

Sebelum mengalakkan pemikiran kritis dibutuhkan modal pijakan dalam berpendapat dengan cara-cara seperti membaca, mendengar, dan berdiskusi akan memperdalam pengetahuan terkait suatu hal.

c.        Meningkatkan kreativitas dalam diri

Berpikir kritis akan memaksa seseorang untuk mengevaluasi suatu masalah demi menghasilkan sebuah solusi, dari hal itu dibutuhkan kemampuan memodifikasikan argumen yang tepat.

Perlu diketahui sikap berpikir kritis tidak harus digunakan setiap waktu, namun dengan adanya sikap berpikir kritis seseorang akan berpikir dua kali sebelum bertindak, dalam artian tidak gegabah. Hal tersebut berlaku baik pada perkataan maupun tindakan. Seseorang pasti akan lebih berhati-hati sebelum memutuskan sesuatu.

 

Posting Komentar