PENGANTAR
Jumlah kasus Covid-19 secara global terus meningkat sejak pertama kali dilaporkan. Menurut data yang di rilis WHO (2021) peningkatan kasus per 14 November 2021 mencapai 251.788.329 kasus, dengan kasus kematian 5.077.907. Berbagai cara untuk mengurangi penularan Covid-19 mulai dari cuci tangan dari air mengalir, memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak hingga pembatasan kegiatan. Pemerintah mulai mengencar program vaksinasi karena vaksin dianggap kunci utama untuk mengatasi pandemi Covid-19 (Sigalingging & Sherlly, 2021). Sasaran utama pemerintah adalah lansia karena kelompok lansia yang cukup rentan tertular penyakit dan sebagaian besar kematian Covid-19 terjadi pada usia 60 tahun keatas (Harianja & Eryando, 2021).
Kelompok lansia menjadi salah satu sasaran utama program pemerintah ternyata belum memenuhi target dari 21.553.118 yang baru vaksinasi pertama baru sekitar 10.849.366 (50,34%) dan vaksin ke dua baru sekitar 6.814.315 (31,62 %) (Kementrian Kesehatan RI, 2021). Banyaknya alasan diungkapkan lansia kenapa tidak mau vaksinasi diantaranya : 1) kurangnya sosialisasi program vaksinasi untuk lansia, 2) keraguan akan efektifitas vaksinasi, 3) keterbatasan fisik lansia untuk datang ke tempat vaksinasi, dan 4) kendala finansial, (Kemenkes, 2021).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumarni & Sutantri (2022) lansia enggan melakukan vaksinasi dikarenakan lansia masih mengganggap Covid-19 adalah penyakit biasa saja serta lansia itu ragu melakukan vaksinasi dari efek samping vaksin serta penyakit komorbid yang dimiliki. Lansia yang mengganggap penyakit Covid-19 penyakit biasa dan tidak merasa khawatir akan adanya Covid-19 dikarenakan kurangnya sumber informasi yang didapat oleh lansia. Menurut penelitian Zhong et al, (2020) tenaga kesehatan adalah sumber informasi yang paling diandalkan oleh masyarakat, tetapi masyarakat kesulitan untuk mendapat informasi yang yang valid dan konsisten sehingga menjadikan keraguan dalam masyarakt untuk vaksin, jika sumber informasi yang didapatkan selalu jelas, valid dan konsisten diharapkan dapat membangun kepercayaan masyarakat terutama kelompok lansia untuk mengikuti program vaksinasi.
Hambatan lansia enggan melakukan vaksinasi dikarenakan takut efek samping dan takut terjadi komplikasi karena memiliki penyakit komorbid. Padahal menurut (Sigalingging & Sherlly, 2021) bahwa pemberian vaksinasi pada lansia dapat memberikan kekebalan terhadap tubuh dan mencegah terjadinya penularan.
Sesuai yang dianjurkan pemerintah melalui surat edar dengan no HK.02.02/I/368/2021tentang pelaksanaan vaksinasi untuk kelompok lansia dan penyintas Covid-19 bahwa lansia yang memiliki penyakit komorbid juga dapat melakukan vaksinasi dengan memperhatikan keadaaan lansia antar lain :
1. Pada kelompok lansia vaksin diberikan sebanyak dua dosis dengan interval 28 hari, sementara untuk lansia dengan penyakit penyerta seperti hipertensi, vaksin dapat diberikan jika tekanan darah dibawah 180/110mmHG.
2. Lansia dengan penyakit penyerta diabetes, vaksin dapat diberikan sepanjang tidak ada komplikasi akut.
3. Lansia dengan komorbid penyintas kanker dapat diberikan vaksin Covid-19.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwasa lansia enggan melakukan vaksinasi dikarenakan kurang informasi yang jelas, valid dan konsisten ditambah banyaknya informasi dan berita yang tidak jelas mengenai vaksin Covid-19 sehingga diperlukan pentingnya sosialisasi tentang vaksin Covid-19 yang harus dilakukan secara konsisten dari pusat hingga tingkat desa, peningkatan promosi melalui media baik secara digital maupun media promosi secara konvesional dengan cara membuat spanduk, baliho dan leaflet hingga kepelosok desa, guna mendukung program pemerintah dalam menyukseskan program vaksinasi sehingga diharapakan lansia tidak perlu takut melakukan vaksinasi karena dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa vaksinasi aman dan baik untuk kesehatan diri lansia.
“Jadi tunggu apalagi mari para lansia untuk segera vaksin agar tubuh sehat dan mejadi kebal terhadap Covid-19"
Daftar Pustaka
Harianja, R. R., & Eryando, T. (2021). PERSEPSI KELOMPOK LANSIA TERHADAP KESEDIAAN MENERIMA VAKSINASI COVID-19 DI WILAYAH RURAL INDONESIA. PREPOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 775-783.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) Rev.V. Revisi V. . Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kesehatan, K., & Who, D. (2020). Survei Penerimaan Vaksin COVID-19 di Indonesia.https://covid19.go.id/storage/app/media/Hasil%20Kajian/2020/November/vaccine-acceptance-survey-id-12-11-2020final.pdf
Sigalingging, I. M., & Sherlly, M. (2021). PEMBENTUKAN PERSEPSI LANSIA TENTANG VAKSINASI COVID-19 DI KABUPATEN MERAUKE. JURNAL SIGNAL, 9(2), 227-235.
Sumarni, R., & Sutantri, S. The Perception and Participation of the Elderly in the COVID-19 Vaccination Program: Literature Review. International Journal of Health Sciences, (IV), 259-266.
WHO. (2021). Coronavirus disease (COVID-19) outbreak situation 14 November 2021. Coronavirus disease (COVID-19) pandemic. Available at: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019.
Posting Komentar