Anggota kelompok 40 KKN
RDR 77 UIN Walisongo Semarang adakan acara Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer bagi kalangan ibu-ibu dusun
Tempel, Mijen secara langsung terbatas pada Minggu (17/10) dengan memanfaatkan
balai pertemuan warga sebagai lokasi strategis karena dinilai strategis untuk
berkumpulnya kalangan ibu-ibu.
Seiring berjalannya
waktu, pandemi kian menambah daftar kebutuhan wajib manusia yang sepertinya
akan menjadi sesuatu yang diamini dan dianggap wajar oleh masyarakat hingga
kurun waktu mendatang. Contohnya saja hand
sanitizer, suatu barang sederhana namun dianggap tidak penting hingga pandemi
tiba. Ternyata barang sederhana tadi layak dinomor utamakan karena meskipun
kecil dan remeh, hand sanitizer amat
penuh akan sarat keefektifan dan keefesienan.
Desi Kumalasari selaku
Penanggung Jawab di agenda Pelatihan Hand
Sanitizer yang diadakan oleh KKN kelompok 40 ini mengatakan, pelaksanaan
agenda ini dimaksudkan untuk memberi pembekalan keilmuan mengenai pembuatan hand sanitizer khususnya kepada kalangan
ibu-ibu yang biasanya menjadi garda terdepan untuk keluarga di rumah dengan
tetap menerapkan protokol kesehatan yang ada saat berlangsungnya acara.
“Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer ini ditujukan untuk
meningkatkan kreativitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19 dengan
memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat dan hemat biaya,” tutur Desi sapaan
akrabnya kepada salah satu tim Kominfo kelompok 40.
Selain memberikan
pembekalan keilmuan kepada kalangan ibu-ibu sekitar, Desi selaku Penanggung
Jawab acara juga mengharapkan acara ini, sedikit bisa membantu perekonomian
warga sekitar karena nantinya hasil dari produk hand sanitizer ini dapat diperjual belikan. Ditambah lagi dengan
kemudahan mendapatkan bahan dasar dari hand
sanitizer ini.
“Mengingat bahan dasar
yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer
ini disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar yang masih kaya dengan
tetumbuhan hijau, yaitu jeruk nipis dan daun sirih yang pastinya amat mudah
ditemui di lingkungan sekitar, yang mana daun sirih ini mempunyai sifat anti
bakteri. Kemudian, tinggal ditambahkan alkohol dengan kadar 70% dan essence agar bisa menciptakan bau yang
wangi dan cocok dijadikan sebagai pembersih tangan instan.”
Acara yang dikoordinir
oleh kelompok 40 dengan bantuan antar ketua RT di sekitar, dapat menjadi salah
satu bukti nyata bentuk mahasiswa UIN Walisongo yang mau turut turun tangan langsung
dan bersinergi bersama masyarakat sekitar untuk saling menjaga hadapi virus
Corona.
Rep: Keredaksian
Posting Komentar