15 November 2021, Salah satu Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Reguler Dari Rumah Ke-77 Kelompok 40 melakukan pengabdian masyarakat pada kegiatan Sosial Non Fisik di bidang ekonomi dengan mengikuti kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui gerakan membatik.
Kegiatan
gerakan membatik dirintis pada awal masa jabatan Kepala Desa Bapak Ahmad
Sucipto yang mana sudah dua kali diadakan pelatihan membatik bersama ibu – ibu
PKK tempatnya di Balai Desa Trembulrejo. Dilanjut pelatihan membatik yang ke-3
kalinya tidak hanya di ikuti ibu – ibu PKK saja melainkan bersama ibu – ibu
Muslimat juga. Pasca jabatan Bapak Ahmad Sucipto diadakan lagi pelatihan
membatik dari DIKNAS kabupaten Blora.
“Tidak
hanya pelatihan sampai disitu saja, Saya melanjutkan di BLK (Balai Latihan
Kerja) selama satu bulan dan Insya Allah Kegiatan membatik ini menjadi salah
satu ladang aset untuk peningkatan UMKM di Desa Trembulrejo Kecamatan Ngawen,
Kabupaten Blora. Gerakan membatik biasanya dilaksanakan di Balai Desa
Trembulrejo dan biasa juga di rumah saya soalnya kalau di balai desa agak
panas”. Tutur Ibu Tari (salah satu warga desa Trembulrejo).
Proses
Produksi kain batik dimulai dari Pertama, kain direndam selama semalam
lebih bagus pakai air hujan (kainnya ada 2 jenis yaitu kain Prima/kasar dan
Premis/halus) kemudian kain dijemur sampai kering, kalau sudah kering bisa
disetrika. Kedua, kain diblat dengan kertas roti yang terlebih dahulu
sudah digambar pola motif batiknya. Ketiga, kain yang sudah ada motifnya
kemudia dicanting dengan bahan lilin/malem dan alat yang semuanya masih serba
tradisional manual. Keempat, mewarnai kain yang sudah dicanting, Kelima,
kain yang sudah diwarnai kemudian dikunci/dibilas memakai air waterglass dan
biarkan selama semalam. Keenam, Pagi harinya kain yang sudah dikunci
baru dilorot menggunakan air panas. Ketujuh, Step terakhir yaitu kain
dijemur sampai kering, kalau sudah kering kain batik siap dikemas.
Posting Komentar